Rokan Hulu – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar kembali menjadi keluhan utama masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu. Sejumlah sopir truk, angkutan umum mengaku kesulitan mendapatkan solar di SPBU. Antrean panjang bahkan terlihat di beberapa titik, namun tidak semua masyarakat kebagian jatah.
Seorang sopir Angkutan umum lintas Rokan Hulu - Pekanbaru, Ari Wahyudi, mengaku sudah kesulitan mengisi solar di SPBU. Ia terpaksa membeli solar eceran dengan harga tinggi demi bisa tetap bekerja.
“Kalau di SPBU kami antre panjang, ujung-ujungnya habis. Kadang kami terpaksa beli di luar dengan harga tinggi. Jelas memberatkan, tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak jalan kami tidak dapat uang,” keluhnya.
Kondisi ini mendapat sorotan dari Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Rokan Hulu, Khoirul Abdi. Ia menduga kuat kelangkaan solar yang terus berulang ini disebabkan adanya praktik mafia solar yang bermain di lapangan.
“Solar ini kan kebutuhan pokok bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidup di sektor transportasi. Tapi anehnya, ketika masyarakat antre panjang, justru ada pihak-pihak yang bisa mendapatkan solar dengan mudah dalam jumlah besar. Ini patut diduga ada mafia solar yang bermain,” ujar Khoirul Abdi, Senin (30/09/2025).
Khoirul menilai, permainan mafia solar membuat distribusi BBM subsidi tidak tepat sasaran. Solar yang seharusnya diprioritaskan untuk kepentingan rakyat kecil justru diduga dialihkan kepada pihak-pihak tertentu demi keuntungan pribadi.
Menurutnya, jika masalah ini terus dibiarkan, akan berdampak serius terhadap stabilitas ekonomi masyarakat, Sopir angkutan akan terbebani denga biaya operasional yang kiat melonjak.
“Negara tidak boleh kalah dengan mafia. Aparat penegak hukum, Pertamina, dan pemerintah daerah harus segera turun tangan. Jangan biarkan rakyat kecil jadi korban,” tegasnya.
GMNI Rokan Hulu juga menyerukan agar mekanisme penyaluran solar diperbaiki secara transparan. Sistem digitalisasi distribusi dan pengawasan ketat di lapangan disebut perlu diterapkan agar BBM bersubsidi benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak.
Khoirul menegaskan, pihaknya siap mengawal isu ini dengan langkah-langkah nyata, termasuk mendorong investigasi lebih lanjut terkait dugaan praktik mafia solar di Rokan Hulu.
“Ini bukan sekadar keluhan, tapi masalah serius yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kami dari GMNI akan terus bersuara agar masalah ini dituntaskan,” pungkasnya.**(rls)
Comments