Diduga Bermain Mata Dengan Caleg, LAPU-Riau Akan Laporkan oknum Ketua PKH Kampar Ke Banwaslu Kampar

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

KAMPAR (cakrariau.com) – (19/4/2019), untuk mewujudkan pemilihan umum yang bersih dan adil sepertinya masih sangat jauh dari harapan masyarakat Kabupaten Kampar. Alih-alih bisa membantu mewujudkan cita-cita besar tersebut, PKH “Program Keluarga Harapan” Kabupaten Kampar malah terjebak pada politik praktis yang mencederai rasa demokrasi di Kabupaten Kampar. Yang lebih parahnya lagi perbuatan tidak sepatutnya tersebut diduga langsung dikomandoi oleh Ketua PKH Kampar sendiri “Helkis” dengan melibatkan beberapa oknum pendamping di beberapa tempat di Kabupaten Kampar.

Mendapatkan informasi tersebut, Ketua Lembaga Anti Politik Uang (LAPU) Provinsi Riau, Rezky Ananda menjadi berang. Pasalnya PKH adalah lembaga yang seharusnya Independen dan bersih karena mereka adalah perpanjangan tangan pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada setiap lapisan masyarakat ternyata sudah terkontaminasi politik praktis dengan mengarahkan masyarakat untuk mendukung salah satu Caleg

“Saya mendapat informasi kalau pendamping diminta untuk mendukung salah satu Caleg dari Partai PPP yang berinisial ‘’Y’’ dan dari partai demokrat inisial “NHE” untuk sama-sama maju di DPRD Provinsi Riau dan inisial "R" dari partai PAN untuk wilayah dapil VI kabupaten Kampar, dengan diberikan uang transportasi dan akomodasi sebesar 2 hingga 5 juta rupiah per pendamping untuk mengarahkan dukungan kepada inisial “Y”, “NHE” dan "R" tersebut,” papar Rezky Ananda

“Uang tersebut diberikan kepada pendamping untuk mensosialisasikan dan mengarahkan dukungan kepada ketiga caleg tersebut kepada KPM (Komponen Penerima Mamfaat) yang ada di setiap desa, namun besaran dana tersebut tergantung jumlah DPT, Geografis dan jumlah KPM di setiap desa tersebut. Kalau wilayahnya sulit biasanya diberikan hingga 5 juta rupiah, namun kalau wilayahnya mudah dijangkau biasanya berkisar 3 juta rupiah,” paparnya.

“Perbuatan terkutuk tersebut harus diproses, saya yakin oknum Caleg tersebut pasti sudah menggelontorkan sejumlah uang untuk Ketua PKH Kampar, kalau tidak ada uangnya tidak mungkin pendamping mendapatkan uang sebanyak itu, kalau pendampingnya saja sampai 100 orang di Kampar, coba bayangkan berapa dana yang digelontorkan kepada Ketua PKH Kampar ini untuk mendapatkan suara dari anggota PKH disetiap desa,” papar Rezky Ananda.

“Besok (Kamis) depan kami akan laporkan Ketua PKH Kampar tersebut ke Banwaslu Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, upaya busuk tersebut harus dilawan, karena berdasarkan data yang saya terima, ketua PKH Kampar ini diduga juga bermain mata dengan Caleg ditingkat kabupaten, datanya sudah kami terima dan akan kami lanjutkan kepada Banwaslu dan Dinas Sosial Kabupaten Kampar,” tutupnya.

Berdasarkan pantauan “awak media” di beberapa wilayah dikampar, modus oknum pendamping PKH yang telah mendapatkan dana transport dan akomodasi dari Ketua PKH Kampar adalah dengan cara membagikan kalender Jokowi kepada anggota PKH (KPM) diseluruh wilayah dikampar dan kemudian menyisipkan pesan kepada KPM “anggota PKH” kalau di DPRD Provinsi harus mendukung inisial “Y” untuk dibeberapa wilayah dikabupaten Kampar dan untuk “NHE” disebahagian wilayah lainnya, kalau tidak didukung untuk tahun berikutnya bisa dikeluarkan dari keanggotaan PKH.

Saat awak media mengkonfirmasi ke Ketua PKH Kampar untuk mengklarifikasi tudingan tersebut (05/4/2019) beliau menjawab “itu isu tidak benar, aneh-aneh aja, mana ada saya menyuruh pendamping mendukung ‘Y’,” tutup Helkis.

Share.

Comments