SULTENG - Bergulirnya reformasi di Indonesia yang ditandai dengan tumbangnya rezim Orde Baru, mengakibatkan proses politik dengan sistem multi partai kembali terjadi di Indonesia.
Bukan cuma itu, proses politik ini bahkan boleh dilakukan oleh warga masyarakat melalui jalur perseorangan atau biasa dikenal dengan jalur independen, utamanya berkaitan dengan seleksi kepemimpinan.
Saya melihat, fenomena euvoria politik ini akan terus berlanjut hingga bangsa ini menemukan jalan yang tepat menuju apa yang biasa disebut dengan trisakti sebagai cita-cita pendiri bangsa ini.
Partai NasDem yang lahir kurun waktu 6 tahun terakhir dan terbilang partai baru, adalah satu dari sekian banyak partai politik yang tumbuh di Indonesia saat ini.
Sebagai partai politik yang masih belia, tantangan partai NasDem juga tidak lebih sama dengan pertai-partai sebelumnya.
Tantangan yang dimaksud disini adalah, bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada partai politik, sebagai akibat dari banyaknya fakta yang berkaitan dengan perilaku tidak terpuji dipertontonkan kader-kader partai politik, utamanya berkaitan dengan tindak pidana korupsi dan perilaku lainnya, yang jika diuraikan akan membutuhkan waktu khusus.
Hal inilah yang mendorong saya sebagai kader NasDem, menulis dan berusaha menguraikan sesederhana mungkin beberapa hal, khususnya berkaitan dengan pertai NasDem berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang saya alami sendiri.
Harapannya, tulisan ini dapat memberi informasi kepada masyarakat luas dengan pertanyaan kunci; "benarkah Partai NasDem adalah partai masa depan?"
Partai NasDem adalah partai politik yang diresmikan 6 tahun lalu di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara pada tanggal 26 Juli 2011.
Sejak awal pendirannya, partai ini didukung penuh oleh Surya Paloh yang merupakan pendiri organisasi bernama Nasional Demokrat. Setahun kemudian, melalui kongresnya yang pertama, Surya Paloh dikukuhkan secara aklamasi memimpin partai NasDem sebagai Ketua Umum.
Secara sederhana, saya ingin menggambarkan bahwa visi utama partai ini adalah "menuju Indonesia yang merdeka sebagai negara bangsa, berdaulat secara ekonomi, dan bermartabat dalam budaya".
Untuk mencapai visi itu, partai NasDem menetapkan 3 misinya, yakni; 1) Membangun politik demokratis dan berkeadilan, 2) Menciptakan demokrasi ekonomi, dan 3) Menjadikan Budaya Gotong Royong sebagai karakter bangsa.
Bukan isapan jempol, dalam mewujudkan visi dan misi diatas, partai NasDem berusaha mengedepankan politik gagasan dan meninggalkan jauh praktek-praktek politik pragmatis yang biasa dipertontonkan pada masyarakat selama ini.
Sebut saja praktek politik tanpa mahar dalam proses penjaringan calon pemimpin bangsa, program Indonesia memanggil dan yang paling mutahir adalah peningkatan kualitas kader melalui pendidikan politik dan bela negara yang kemudian dikenal dengan Akademi Bela Negara (ABN) NasDem.
Selama kurang lebih 2 tahun bersama Partai NasDem, saya merasakan betul semangat dan energi yang di bangun partai ini dalam memperjuangkan cita-cita mulia para pendiri bangsa.
Gagasan Restorasi Indonesia sebagai jalan menuju cita-cita bangsa, benar-benar terasa dalam praktek politik partai ini.
Bersama Partai NasDem banyak hal dan pengalaman positif yang saya dapatkan.
Dengan demikian, saya berkeyakinan bahwa partai NasDem adalah partai masa depan masyarakat dan bangsa ini.
Semoga tulisan singkat dan sederhana ini dapat bermanfaat buat masyarakat luas, khususnya kepada saya sendiri, yang saat ini sedang mengikuti pendidikan bela negara di kampus Akademi Bela Negara (ABN), milik Partai NasDem.
Salam Restorasi... !
"Cerdas, Militan dan Trampil"
Oleh: Edi Setiawan. SE
Penulis adalah Siswa Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, asal DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah
NasDem Partai Masa Depan
Share.
Comments