Ribuan Mahasiswa Fakultas Pertanian Kecewa, BEM UIR Tidur Saat Pengawalan Subsidi Kuota Internet.

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

Opini (CakraRiau.com) - Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menutup perkuliahan tatap muka, dan menggantinya dengan kuliah daring atau kuliah online, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ( Covid-19). Universitas Islam Riau (UIR) merupakan salah satu universitas yang menerapkan kebijakan kuliah daring atau kuliah online. Tidak semua happy dengan kebijakan tersebut. Banyak mahasiswa yang merasakan suka duka dalam menjalankan kuliah online.

Pada hari Rabu (18/03/2020) Rektor UIR menyebutkan dalam surat edaran Rektor yang telah dikirimkan ke seluruh satuan kerja di kampus. Rektor meminta seluruh civitas akademika, mulai dosen, mahasiswa, staf melakukan karantina mandiri di rumah serta menghindari keramaian. Kita imbau untuk mengkarantina mandiri di rumah. Ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Coba kita lihat sekarang dari sisi mahasiswa. Mahasiswa sekarang adalah generasi daring. Tentu tidak asing lagi dengan sistem yang berkaitan dengan daring. Masalah yang muncul adalah mereka harus daring di mana ketika kampung mereka minim jaringan? Misalnya mereka harus daring di kampus. Apakah internet kampus memadai kapasitasnya untuk daring? Sementara itu yang kita lihat selama ini internet di kampus cenderung lemot karena mahasiswa yang cukup banyak.

Pembelajaran daring menuntut kecepatan akses. Itu tentu tidak mudah dilakukan oleh kampus. Tentu akan mudah jika sumber provider Internet milik kampus sendiri. Jika kampus memakai layanan lain, hal demikian tidak mudah diaplikasikan. Sementara itu jika mahasiswa harus daring sendiri ia akan enggan karena menghabiskan paket data yang banyak apalagi selama kuliah online menggunakan aplikasi Zoom dan Google Meet yang kita ketahui banyak menyerap paket data.

Pada tanggal (26/04/2020) Universitas Islam Riau berkerja sama dengan Telkomsel memberikan subsidi kuota internet 2 GB dengan jangka waktu satu bulan yang sempat dibantu BEM UIR dalam mensosialisasikan kendala yang dihadapi mahasiswa saat melakukan registrasi, namun hal tersebut bukan menjadi solusi alternatif bagi mahasiswa pertanian khususnya. Kuota yang sedikit ditambah lagi dengan susahnya jaringan mengakibatkan menjadi kendala bagi mahasiswa yang berada di kampung.

Menurut saya selaku ketua BEM Fakultas Pertanian kurangnya inisiatif BEM UIR daripada pengawalan kebijakan kampus dalam penambahan subsidi kuota internet selama kuliah online terhadap mahasiswa dinilai GAGAL.

Sudah menjadi tugas hari ini orang yang kita amanahkan untuk menyuarakan aspirasi mahasiswa yang memang menjadi hak mahasiswa untuk didapatkannya.*

Opini dibuat oleh : Rian Syaputra Ketua BEM Fakultas Pertanian UIR

Share.

Comments