AMPER TURUN AKSI TERKAIT MARAKNYA GELPER DI KUANSING

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

Cakrariau.com -- Kasus perjudian yang berkedok permainan anak atau sering disebut gelanggang permainan (GELPER) yang berada di kabupaten Kuansing semakin marak dan menjamur membuat resah masyarakat sekitar karena sangat memberi dampak negatif ke seluruh lapisan masyarakat yang ada di sekitaran tempat tersebut.

Maka pada hari senin (31/08/2020) sekumpulan mahasiswa yang berasal dari Kuansing yang tergabung didalam Aliansi Mahasiswa Peduli Daerah (AMPER) yang telah mendapatkan informasi dari beberapa masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Reskrimsus Polda Riau meminta agar Gelper yang ada di Kuansing segera di basmi atau di tutup.

Aliansi Mahasiswa Peduli Daerah (AMPER) mengajukan beberapa tuntutan ke pihak Reskrimsus Polda Riau salah satu nya meminta ditangkap nya seseorang yang berinisial H sebagai orang yang membekingi selurug Gelanggang permainan yang ada di Kuansing.

Tempat perjudian ini sangat berdampak negatif untuk lingkungan sekitar dan yang namanya perjudian itu dilarang oleh agama dan melanggar undang-undang. Saya berharap agar tempat perjudian yang ada di kabupaten Kuansing ini cepat ditanggapi dan segera digusur, oleh karena itu pihak kepolisian sebagai penegak hukum negara sangat berperan penting untuk menangani kasus ini" menurut Suhanta Naldy selaku Koordinator Lapangan 1 AMPER

"Gelper (gelanggang permainan) berperan besar menciptakan maraknya angka kriminalitas di lingkungan sosial terutama untuk masyarakat Kuansing karena arena perjudian dijadikan asumsi utama untuk mencari keuntungan bagi sekelompok oknum, hal ini tentu berdampak negatif bagi lingkungan setempat,semoga aparat pengak hukum mampu berkontribusi penuh dalam menyikapi menjamur nya mesin-mesin gelper di kabupaten Kuansing" tambah Arija Kurniawan selaku Koordinator Lapangan 2 AMPER.

"Kami akan terus pantau perkembangan tuntutan yang telah diserahkan jika perlu kami akan turun kembali dengan masa yang lebih banyak hingga semua di basmi karena berdampak buruk bagi psikologi generasi muda Kuansing dan menghilangkan citra kota jalur dimata orang-orang, jika perlu copot kapolres Kuansing jika tidak mampu mengatasi hingga ke orang yang membekingi Gelper ini" tegas Muhammad Eko Saputra selaku Koordinator Umum AMPER

Share.

Comments