BENGKALIS - Persoalan di perairan laut Riau memang tak ada habisnya. Selain masalah penyeludupan narkoba, illegal fishing pun kian merajarela. Tak jarang, kapal nelayan asal negara maupun provinsi tetangga menjadi sasaran kekesalan para nelayan Bumi Lancang Kuning.
Bahkan sesama nelayan asal Riau pun sering terjadi gejolak, lantaran dipicu tidak sesuainya penggunaan jaring yang merugikan sesama nelayan.
Kemarin, Kamis (9/3/2017) petang sekitar pukul pukul 18.45 WIB amuk massa nelayan kembali terjadi di Sungai Kembung Luar, Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Amuk massa bukan tanpa penyebab, diduga dipicu masih beraktivitas jaring batu atau kurau, sekelompok nelayan rawai main hakim sendiri dengan membakar dua unit kapal jaring batu.
Dilansir di Riauterkini, insiden pembakaran tersebut dua unit kapal jaring batu sedang diikat di sungai diduga milik nelayan asal Desa Pambang yang berdekatan dengan Jembatan Sungai Kembung, sedangkan sekelompok nelayan rawai diduga dari nelayan Desa Muntai.
Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut. Dalam peristiwa ini pihaknya mengamankan seorang pria yang diduga pelaku. Saat ini, tim Polres Bengkalis melakukan penyelidikan penyebab terjadinya bentrokan tersebut.
Editor : Amin
Editor | : | - |
Wartawan | : | - |
Comments