BAGANSIAPIAPI - Pembukaan Pekan Ilmiah Olahraga dan Seni (PIOS) V di Rokan Hilir berlangsung spektakuler. 29 Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta (STAIS) Riau-Kepri menghadiri pembukaan yang didukung penuh oleh Pemkab dan DPRD setempat.
Pembukaan dilaksanakan Senin (9/11) malam di Taman Budaya Batu Enam Bagansiapiapi. Kegiatan diramaikan dengan sejumlah penampilan, mulai dari dekorasi astaka dengan pencahayaan unik, tari persembahan, tari massal, prosesi tepuk mayang pinang, pemukulan beduk, tarian buang lancang, kembang api dan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustadz H. Jaafar Hasibuan, S.Pdi, juara I MTQ tingkat internasional di Iran.
Bupati Suyatno dalam pengarahannya mengatakan, tiga Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta (STAIS) Rohil menjadi penyelenggara PIOS V, yakni STAI Ar Ridha Bagansiapiapi, STAI Syech Abdul Rokan, Baganbatu dan Perguruan Tinggi Agama Islam Aswajah, Kubu. PIOS berlangsung selama 4 hari, yakni 9-12 November 2015.
Kegiatan rutin PIOS yang diselenggarakan dua tahun sekali bagi STAIS, dinilai Suyatno memiliki nilai strategis. Selain bertujuan mempererat jalinan silaturahmi dan persatuan antara sesama mahasiswa, juga dapat mendorong mahasiswa meningkatkan kemampuan, penguasaan di bidang keilmuan, olahraga dan seni.
“Luar biasa prestasi untuk Kabupaten Rokan Hilir, semua kabupaten/kota termasuk Kepulauan Riau itu laporannya lengkap, hadir semua. Ini menjadi kebanggaan bagi kita, bagi masyarakat Rokan Hilir. Mudah-mudahan PIOS yang dilaksanakan di tempat kita ini sukses, aman dan lancar,” tambah Suyatno usai pembukaan.
Prof. Dr. H. Munzir Hutami, MA, Koordinator Kopertais Wilayah XII Riau-Kepri, dalam sambutannya menyatakan, Kopertais sebagai perpanjangan tangan pemerintah memiliki kewajiban untuk memberi pengawasan dan pendampingan dalam membina seluruh STAIS di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau yang berjumlah 29 STAIS.
“Untuk melindungi terjadinya mal praktek, disinilah kita tidak bosan memberikan perhatian agar kualitas lulusan dapat kita tingkatkan dan berguna untuk memenuhi tuntutan. Dari 29 PTAIS tahun 2014, dari 53 prodi, menjadi 70 prodi pada tahun 2015 ini. Pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 90 prodi dengan 920 dosen dan mahasiswa mencapai 15 ribu orang,” sebut Munzir.
Potensi besar ini menurut Munzir sudah sewajarnya mendapat perhatian pemerintah. Salah satu kebijakan sudah ditunjukkan secara nyata oleh Kabupaten Rokan Hilir dengan dukungan penuh pemerintah kabupaten sebagai penyelenggara PIOS V.
Ketua Panitia Pelaksana, Usman Saufi, dalam laporannya mengatakan, penyelenggaraan PIOS V Riau-Kepri ditaja sebagai wadah atau ajang silaturahim dan pertemuan tahunan antara para pengelola, pimpinan, dosen dan mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta yang berada di bawah lingkungan Kopertais Wilayah XII.
Gagasan ini juga didasari untuk mewujudkan komunikasi dan harmonisasi di tengah persaingan lokal dan global perguruan tinggi guna menjawab persoalan-persoalan agama Islam.
Cita-cita ini sudah sukses dilaksanakan di Kampus UIN Susqa Pekanbaru (PIOS I) pada tanggal 29 November sampai 1 Desember 2007. PIOS II dilaksanakan di Tanjung Pinang pada tanggal 16-21 Februari 2009, PIOS III dilaksanakan di Tembilahan pada tanggal 19-20 November 2011, PIOS IV dilaksanakan di Dumai pada tanggal 15-23 Desember 2013, dan pada tahun ini, PIOS V dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hilir (9-12 November 2015).
Maksud dan tujuan PIOS, lanjut Usman adalah menggali dan mencermati hasil studi, riset dan pemikiran yang diharapkan dapat memberikan pemutih terhadap penyelesaian masalah-masalah pendidikan, ekonomi, sosial, pendidikan Islam dan tamadhu lain dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
Kedua, mendorong pengembangan dan peningkatan mutu akademik khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta, merumuskan agenda penting, riset, pemikiran dan gerakan keislaman dan keindonesiaan, khususnya pendidikan berbasis karakter Islam.
Ketiga, terjalinnya silaturahim antar unsur pimpinan yayasan, lembaga perguruan tinggi dan mahasiswa seluruh kopertais dimaksud dengan pemerintah daerah. Juga sebagai sarana promosi daerah, khususnya daerah Kabupaten Rokan Hilir, Negeri Seribu Kubah.
Terakhir, terwujudnya iklim akademik sportivitas dalam olahraga dan kreativitas dalam seni di kalangan dosen dan mahasiswa PTAIS Riau-Kepri.
Pada tahun ini, tambah Usman, PIOS V Rokan Hilir mengangkat tema “The Thingking Paradigma Perguruan Tinggi Agama Islam di Era Multi Kultural Menuju Pembangunan dan Penguatan Identitas Lokal di Kawasan Pantai Timur Sumatera”
Hal ini didasarkan pada penguatan dan memikirkan ulang paradigma Perguruan Tinggi Agama Islam dalam memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah dan penguatan identitas lokal di tengah semakin merosotnya dasar-dasar kebersamaan, toleransi, nilai-nilai Islam dalam kehidupan yang diakibatkan oleh sentuhan budaya-budaya luar.(adv/pemkab)
Editor | : | - |
Wartawan | : | - |
Comments