Bupati Tandatangani Prasasti Perang Agresi II di Sungai Apit

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

SUNGAI APIT (Fakta Riau) - Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si, Senin (09/11) melakukan penandatanganan situs perjuangan Perang Agresi II Belanda di Kecamatan Sungai Apit. Prasasti ini menjadi bukti besarnya pengorbanan para pejuang dahulu.

Penandatanganan disaksikan tokoh masyarakat dan pejuang kemerdekaan Indonesia, Mayjen Purnawirawan Nasrun Syahrul, Kapolres Siak AKBP Ino Harianto, Mantan Gubernur Riau H. Wan Abubakar, Mantan Bupati Bengkalis Azaly Johan, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan SE, Ketua Pengadilan Siak serta Ketua LAM Kabupaten Siak, Wan Anuar.

Dalam sambutannya, Bupati Syamsuar menyebutkan, prasasti ini bertuliskan pada tanggal 21 Januari 1949, penjajah Belanda membumihanguskan Pasar Sungai Apit. Sebanyak 180 toko terbakar rata dengan tanah, Sersan Wahid dan Kopral Syariffudin saat itu bertahan di kubu Buatan Jepang. Mereka akhirnya gugur disiram tembakan dan meriam mortir Enggano, kapal perang Belanda dan beberapa buah kapal kecilnya.

"Prasasti ini menjadi bukti bahwa betapa besarnya pengorbanan pejuang kita dalam mempertahankan negara Indonesia yang kita cintai ini," kata Syamsuar.

Tak hanya itu, penandatangan prasasti ini mengingatkan untuk mengenang sejarah perjuangan pahlawan pada masa lalu. Diharapkan, dengan kegiatan hari ini yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November, bisa menjadi renungan dan napak tilas dalam mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

"Rentetan ini bisa menjadi bukti kita untuk mengenang perjuangan para pahlawan," tambah Syamsuar lagi.

Kemerdekaan yang dirasakan saat ini, sebut Syamsuar bukanlah hadiah, akan tetapi usaha dari perjuangan pahlawan yang merebutnya dari penjajah dengan kekuatan yang tidak seimbang.

"Untuk itu mari kita hormati jasa-jasa pahlawan kita, mari kita isi dengan berbagai pembangunan secara positif bagi anak cucu kita. Selaku pemimpin, ingin sekali ada tanda-tanda perjuangan yang harus kita buat, baik berbentuk tugu maupun taman, hal ini harus kita buat," ujar Syamsuar.

Syamsuar juga mengajak untuk menghormati jasa-jasa pahlawan, mengisinya dengan berbagai pembangunan positif bagi anak cucu. Perlunya ada tanda-tanda perjuangan yang dibangun, baik berbentuk tugu maupun taman, sehingga nantinya dapat diketahui oleh anak cucu.

Ppemerintah juga harus membuat buku-buku sejarah tentang perjuangan pahlawan Siak, sehingga generasi dan anak cucu dapat mengetahui perjuangan pahlawan. Karena itu, berbagai dokumen sejarah harus dibukukan, biar nantinya anak-anak kita dapat tahu dan tidak menjadi generasi yang cengeng," tutup Bupati.(adv/pemkab)

Editor : -
Wartawan : -
Share.

Comments