Kampar Bertekad Wujudkan Ketahanan Pangan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

KAMPAR (WNC) - Sama saja dengan sebagian besar kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, sejauh ini belum mampu memenuhi kebutuhan akan pangan –terutama dari jenis beras-- dari produksi lokal, dan masih menggantungkan kebutuhan akan bahan pokok tersebut dari suplai sejumlah daerah tetangga, terutama Provinsi Sumatera Barat.

Padahal, seperti dijelaskan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar, Hendry Dunan SP MMA, jika lahan pertanian seluas 6500 hektar di seluruh Kabupaten Kampar ini bisa menghasilkan panen hingga dua kali setahun, maka daerah ini memliki 13.000 ha padi, dan jika dikalikan saja sekitar 8 ton per hektar per hari, petani di Kampar memilki 160.000 ton. “Itu semua bisa membuat Kampar menjadi swasembada padi,” kata Hendry di Kampar, beberapa waktu lalu.

Hendry juga menjelaskan bahwa dalam rangka peningkatan produksi padi pajele, seluruh anggota TNI di Indomesia dilibatkan untuk ikut mensukseskan program tersebut. “Dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten melalui dinas terkait diminta untuk bekerjasama dengan Kodim 03113/KPR untuk melaksanakan bersama program penanaman padi perdana pola jajar legowo seperti yang dilakukana saat ini,” katanya.

“Dengan adanya Program Penanaman Padi Perdana Pola Jajar Legowo dilahan Desa Pulau tinggi yang berjumlah 178 Ha, kita harapkan bisa menjadi dua kali musim tanam dan diharapkan diperoleh peningkatan padi yang signifikan,” tambah Hendry, sambil mengucapkan terima kasih terhadap peran dan sumbangsih pihak Kodim melalui Dandim Letkol Inf Yudi Prasetyo bersama jajarannya.

Selain itu Hendy Dunan juga menyampaikan bahwa pada tahun 2016 ini saja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura telah melakukan penanaman seluas 4200 HA dari target musim tanam 6000 HA, ditargetkan untuk masa tanam Oktober Maret ini sisa lahan yang dijadwalkan terealisasi.

“Pada program ini kita tidak memperluas lahan tanam tetapi menambah volume musim tanam yang pada awalnya hanya sekali musim tanam kita jadikan dua kali musim tanam, saat ini kendala seperti itu yang dialami petani kita, dan Pihak Dinas berupaya kendala petani kita dapat kita carikan jalan keluarnya bersama Dinas Pertanian, Dina Perikanan serta Dinas PU Bina Marga dan Teritorial TNI,”  ujar Hendry Dunan.

Makanya, dalam upaya mempercepat terwujudkan target swasembada pangan itu, pada Rabu (26/7/2019) Pemerintah Kabupaten Kampar mencanangkan mekanisasi pertanian modern, artinya pengalihan pengolahan tanah dari pola konvensional atau manual menuju pertanian modern. Dengan upaya dimaksud, diharapkan angka produksi padi di daerah ini bisa ditingkatkan secara maksimal.

Dengan mekanisasi, para petani tidak perlu bersusah payah lagi mencangkul atau membajak lahan persawahan mereka menggunakan kerbau tau sapi. Melalui sistem mekanisasi pertanian, diharapkan para petani dapat lebih mudah dan cepat mengolah lahan persawahan mereka.

"Diharapkan dengan adanya Alsintan ini, para petani bisa dengan mudah mengolah areal persawahan mereka sehingga dapat lebih mudah dalam becocok tanam padi,” kata Bupati Kampar, H Azis Zainal di hadapan masyarakat Desa Pulau Tinggi Kecamatan Kampar usai memperagakan cara kerja pemakaian tractor roda empat.

Semoga dengan bantuan alat mesin pertanian modern, pupuk yang bagus, bibit yang bagus serta masyarakat benar-benar mau bertani dengan baik, Insya Allah Kabupaten Kampar akan bisa memenuhi kebutuhan pangan kampar sendiri bahkan juga bisa swasembada pangan. “Dengan alat pertanian modern ini saya minta Jangan sampai ada lagi tanah kosong yang tidak tergarap,” ujar mantan anggota DPRD Provinsi Riau dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Hal senada juga disampaikan Mewa Ariani dari Kementrian Pertanian RI meyampaikan, bahwa di Kabupaten Kampar jangan sampai ada tanah yang tidur atau yang kosong. “Mari kita bangunkan tanah, artinya mari kita tanam tanah yang kosong. Karena dengan cari itu kita bisa makan cukup, kita bisa menyekolahkan anak dan kita bisa hidup sejahtera,” ajak Mewa Ariani.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kampar Henry Dunan, SP, MMA dalam laporannya menyampaikan bahwa tractor roda empat tersebut merupakan bantuan APBN tahun 2017 dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Untuk tahun 2016 yang lalu, Kampar menerima dua unit traktor.

Untuk tahun 2017 sendiri Kampar kembali menerima sebanyak lima unit. Hal ini sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan terus sektor pertanian khususnya dalam pertanian padi.

Lebih jauh Hendri Dunan menyampaikan, bahwa kebutuhan akan beras di Kabupaten Kampar saat ini sebanyak 120 ribu ton pertahun. Sementara lahan persawahan yang masih berfungsi dan aktif seluas 6 ribu hektar. "Guna memenuhi kebutuhan pangan kita mesti membuka areal persawahan baru. Dan dengan sistem mekanisasi pertanian dan kesungguhan para petani dalam bekerja, saya merasa optimis Kabupaten Kampar dapat mewujudkan swasembada pangan," ujarnya. (adv/hms/ee/brc)

Share.

Comments