Cakrariau.com -- Tidak lama ini dunia sedang diguncang dengan adanya Covid- 19 (Corona Virus Desease). Virus ini pertama kali berasal dari kota Wuhan, China sejak Desember 2019. Negara Indonesia pun tak luput dari paparan Covid 19. Pemerintah Indonesia menanamkan kebijakan untuk menyikapi permasalahan ini mulai dengan memberlakukan social distancing kepada seluruh lapisan masyarakat, kemudian PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga diberlakukan dibeberapa kota besar di Indonesia, serta PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Kebijakan tersebut diberlakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Hal ini ternyata berdampak pada berbagai aktivitas termasuk diantaranya aktivitas belajar mengajar.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan belajar dari rumah melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang berisikan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara daring supaya Corona Virus Desease (Covid-19) dapat dicegah penyebarannya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada selasa, 24 maret 2020, mengeluarkan surat edaran N0. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona.
Didalam surat edaran tersebut yang tertulis bahwa "Proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh".
Pembelajaran daring yang ditetapkan pemerintah, ditujukan kepada seluruh jenjang pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. Dipilihnya alternatif ini dikarenakan berkembangnya revolusi industri 4.0.
Namun pada jenjang pendidikan SD, pembelajaran daring memerlukan keterlibatan orang tua langsung dalam pelaksanaannya. Selama pandemi Covid-19 berlangsung, orang tua dituntut mampu membimbing anak belajar dari rumah dan mampu menggantikan guru disekolah, sehingga peran orang tua dalam tercapainya tujuan pembelajaran daring dan membimbing anak selama belajar dirumah menjadi sangat penting.
Pentingnya proses pembelajaran yang di berikan kepada anak-anak, orang tua tetap berusaha semaksimal mungkin agar anak-anaknya bisa mengikuti proses pembelajaran. Namun dalam proses pembelajaran masih banyak kendala-kendala yang dihadapi seperti siswa yang tinggal di pelosok pedesaan yang sulit dijangkau jaringan internet berusaha mendapatkan jaringan dengan berbagai cara yang dilakukan, untuk bisa mengikuti proses pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Kondisi dilapangan saat ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring, atau pembelajaran yang dilakukan dirumah dengan bimbingan orang tua pada sekolah dasar memiliki beberapa kendala, sehingga tidak sedikit orang tua yang meminta pihak sekolah untuk dapat dengan segera melaksanakan pembelajaran secara tatap muka.
Kendala-kendala yang dialami orang tua dalam mendampingi anak belajar dirumah seperti yang dikemukakan oleh salah satu orang tua murid bahwa kendala yang dialami orang tua dalam mendampingi anak belajar dirumah diantaranya kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait jangkauan layanan internet.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan daring ini ternyata orang tua memiliki banyak kendala dalam mendampingi anak belajar dirumah. Analisis kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar dirumah yang dilakukan oleh para peneliti sangat banyak ketika sebelum adanya pandemi Covid-19, seperti penelitian yang dilakukan oleh Saesti, yang menyatakan bahwa keterlibatan pendampingan orang tua terhadap pembelajaran anak lebih banyak dilakukan dengan guru disekolah, misalnya kegiatan outing class, mini trip, dan market day sehingga kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar tidak secara khusus diteliti saat orang tua dan anak berada dirumah, oleh karena itu analisis kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar dirumah selama adanya pandemi Covid-19 masih belum banyak dilakukan, walaupun memang sudah ada.
Penulis : Tri Mularsih (186910921)
(Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Riau)
Comments